Pages

Jumat, 11 Januari 2013

Respons Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial



Perubahan sosial akan terus terjadi, karena sifatnya yang dinamis. Ada beberapa respons dari masyarakat ketika mengalami perubahan sosial, diantaranya :
 1.  Adjustment          
      Keadaan dimana suatu maysarakat mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat contoh : orang-orang yang melakukan urbanisasi           
2.   Maladjustment     
      Keadaan dimana suatu masyarakat tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.    
Contoh : orang-orang badui   
3.  Disintegrasi           
     Merupakan suatu sikap yang menggambarkan adanya ketidaksesuaian dan ketidakselarasan di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan social.
Disintegrasi terjadi manakala dalam suatu system atau organisasi terjadi ketidak cocokan antar bagian-bagian atau elemen-elemen tertentu sehingga menimbulkan tercerai berainya suatu system yang ada.   
Contoh : perseteruan antara KPK dan Kapolda        
4.  Reintegrasi
     Merupakan suatu proses pembentukan norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga kemasyarakaan yang mengalami perubahan. (ada proses adaptasi dari bagian-bagian organisasi atau masyarakat terhadap konsep organisasi baru)
Contoh : adanya revormasi menjadikan masyarakat untuk bisa hidup mandiri dan berperan aktiv dalam pengawasan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.        

Timbulnya Gejala sosial         
1. Anomie      
    Suatu keadaan dimana seseorang sudah tidak mempunyai pegangan apapun dalam menjalani kehidupan. Nilai-nilai yang sudah ada mulai luntur bahkan hilang sama sekali.
2. Culture Shock (Kegoncangan budaya)      
    Keadaan dimana seseorang atau masyarakat tidak siap menerima kebudayaan baru yang sifatnya asing dan yang tiba-tiba datang.         
3. Culture Lag (kegoncangan budaya)           
     Kondisi dimana salah satu komponen budaya tidak bisa menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan komponen budaya lainnya yang sudah mengalami perubahan terlebih dahulu. Conto: transmigrasi bedol desa ketika pembuatan waduk gajah mungkur
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial                  
a) Revolusi     
          Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap ‘cepat’ karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu sistem yang sama sekali baru. Revolusi senantiasa berkaitan dengan dialektika, logika, romantika, menjebol dan membangun.    
            Dialektika revolusi mengatakan bahwa revolusi merupakan suatu usaha menuju perubahan menuju kemaslahatan rakyat yang ditunjang oleh beragam faktor, tak hanya figur pemimpin, namun juga segenap elemen perjuangan beserta sarananya. Logika revolusi merupakan bagaimana revolusi dapat dilaksanakan berdasarkan suatu perhitungan mapan, bahwa revolusi tidak bisa dipercepat atau diperlambat, ia akan datang pada waktunya. Kader-kader revolusi harus dibangun sedemikian rupa dengan kesadaran kelas dan kondisi nyata di sekelilingnya.

b) Evolusi       
          Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi dasar dari evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies seperti yang terjadi pada bakteria, serta kombinasi gen mealui reproduksi seksual. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusi telah berakar sejak jaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas masyarakat sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar