Pages

Jumat, 11 Januari 2013

Pendidikan Penting Bagi Wanita



KOMPAS.com, Jaring kejahatan Yakuza memang benar-benar menyentuh semua lapisan. Semua usaha dijalankan untuk mendapatkan uang, termasuk melalui usaha prostitusi.
Penggerebekan dunia malam dengan ujung penangkapan perempuan asing di Jepang biasanya memiliki cerita yang sama. Datang ke Jepang secara ilegal, ingin mencari uang, diperas atau diperalat Yakuza, dan terpaksa mencari uang di dunia malam.
Para perempuan ini akhirnya terjebak dan berusaha mencari uang sebanyak mungkin kalau bisa hingga jutaan yen supaya paspornya bisa dikembalikan pihak Yakuza.
Tidak heran jika pernah ada seorang perempuan Indonesia, kelahiran Pontianak, menjadi istri seorang Yakuza di Jepang.
Para perempuan penghibur asing biasanya meminta bayaran kepada tamunya sekitar 12.000 yen atau sekitar Rp 1,4 juta sejam plus minuman keras yang diminum bersama tamu, ungkap sumber penulis.
Hal serupa diungkapkan juga oleh penulis lepas Yukio Murakami yang ditulis pada tabloid Nikkan Gendai 25 Januari 2012.
"Inilah perbudakan putih zaman sekarang, satu cara meraup uang dengan mudah oleh para sindikat kejahatan dengan memakai perempuan asia seperti Thailand dan Filipina. Dipekerjakan di snack (sunaku kurabu), club, atau tempat pemandian air panas di daerah-daerah agar jauh dari polisi. Lalu, bagi perempuan yang bekerja paling-paling hanya diberikan uang untuk memberi makanan boks atau bento dan kosmetik untuk mereka berdandan cantik," demikian Murakami.
Perbudakan zaman sekarang itu tak ubahnya sapi perahan. Para perempuan itu seolah membayar pinjaman kredit karena paspor mereka ditahan Yakuza. Mereka tak boleh ke mana-mana dan pasti akan dikuntit dari jauh kalau pergi ke luar kediamannya sehingga kecil kemungkinan mereka bisa kabur.

 Dari kasus di atas dapat dilihat ada banyak faktor mengapa wanita menjadi korban trafficking. Anggapan masyarakat Indonesia bahwa wanita harus di dapur mengurusi urusan rumah tangga, dan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi ikut mempengaruhi mengapa wanita seringkali di jadikan korban dalam tindak kriminal baik pelecehan seksual, maupun kekerasan. Pendidikan rendah yang diperoleh sebagian besar wanita, membuat mereka tidak mengerti dunia luar dan lebih mengandalkan kaum pria, sehingga pada akhirnya kaum pria memiliki kekuasaan yang lebih besar untuk mengatur dan mempengaruhi kehidupan wanita. Pendidikan yang rendah juga, membuat kaum wanita mudah sekali tertipu atau di bohongi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar