Social Icons

Pages

Featured Posts

Jumat, 11 Januari 2013

Deviasi Remaja Semakin Kompleks



BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA SAAT INI          
Kini banyak penyimpangan-penyimpangan remaja yang seolah menjadi fenomena di kehidupan sehari-hari seperti anak alay, punk dan kimcil. Berikut penjelasan singkat tentang  perilaku menyimpang dari para remaja saat ini.
1.    Alay          
      Alay merupakan singkatan dari anak layangan. Istilah alay merupakan stereotipe yang menggambarkan gaya hidup norak atau “ndeso”. Selain itu, alay bisa merujuk pada gaya yang dianggap terlalu berlebihan dan selalu berusaha untuk menarik perhatian atau “caper” (cari perhatian). Seseorang yang dikategorikan alay umumnya memiliki perilaku unik dan cenderung aneh dalam hal bahasa dan gaya hidup. Dalam gaya bahasa, terutama bahasa tulis atau bahasa sms, alay merujuk pada kesenangan remaja menggabungkan huruf besar-huruf kecil, menggabungkan huruf dengan angka dan simbol, atau menyingkat kata-kata secara berlebihan.         
       Alay dianggap menyimpang karena perilaku meraka yang aneh dan terlalu berlebihan pada sesuatu sehingga masyarakat mencap mereka sebagai salah satu bentuk penyimpangan remaja.
2.    Kimcil       
       Kimcil merupakan singkatan dari “kimpet cilik” atau bisa juga “kimpol cilik”. Secara terminologis kimcil diartikan sebagai cewek-cewek ABG (anak baru gede), lebih khususnya cewek-cewek ABG yang kemayu, centil, dan sok imut. Biasanya kimcil-kimcil ini haus akan pengakuan dan eksistensi. Umur mereka antara 15 – 18 tahun, tampil modis dengan baju-baju distro, berlagak sok aneh atau unik, suka cari perhatian dengan cara bertingkah sok nakal demi pengakuan seperti merokok, minum-minuman keras, dan memakai narkoba. Tak jarang ada kimcil yang sering menjual tubuhnya untuk mendapatkan uang demi memenuhi gaya hidup mereka yang sok kemewah-mewahan itu.  
Kimcil dianggap menyimpang karena tingkah laku mereka seperti merokok, minum-minuman keras, dan memakai narkoba dicap tidak pantas untuk ukuran remaja.
3.    Anak Punk
Kita semua pasti pernah melihat sekelompok anak-anak berumur 14-18 tahun yang berkeliaran di lampu merah, halte, gang senggol, dan tempat-tempat lainnya yang biasa dijadikan tempat nongkrong anak-anak yang bergaya ala Punk.
berpakaian serba hitam, rambut mowhawk dan atau camuri (cakar muka sendiri), celana ketat serta bau minuman anggur (alkohol) yang harganya “ceban”. Awalnya kelompok ini hanya terdapat pada anak-anak band yang mengikuti inspirator mereka dalam bermusik, akan tetapi gaya ala punk ini sudah memasuki gaya hidup ABG sekarang ini. Keberadaan mereka belakangan ini sangat meresahkan karena sering melakukan pemalakan, ngamen secara paksa di dalam angkot-angkot dan sering membuat keributan.         
      Punk dianggap menyimpang oleh masyarakat karena gaya hidup mereka yang terkesan seenaknya sendiri, tidak mau diatur oleh hukum, anti kemapanan dan beberapa tindakan yang kerap meresahkan warga seperti memalak, ngamen secara paksa, minum-minumam keras dan perilaku seks bebas antara anak punk itu sendiri.
C.    FAKTOR KENAKALAN REMAJA  
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Sekarang banyak remaja yang sudah mengenal rokok, minum-minuman keras, narkoba, freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya seperti judi, pencurian dan lain-lain. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi, anda dapat melihat bagaimana brutalnya remaja jaman sekarang.
Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut ini :
1.    Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Seorang remaja yang kurang perhatian dan kasih sayang orang tua akan melakukan tindakan yang cenderung menyimpang. Karena mereka beranggapan bahwa mereka tidak dianggap oleh orang tuanya sendiri sehingga melakukan tindakan itu karena mereka ingin diperhatikan oleh orang tua walau dengan cara yang cenderung menyimpang.
2.    Kurang adanya pengawasan dari orang tua. Akibat kurang pengawasan dari orang tua, remaja akan cenderung bertingkah liar karena orang tuanya saja tidak memberikan pengawasan terhadap anaknya sendiri.     
3.    Menanggapi kemajuan iptek dengan cara negatif. Remaja menanggapi kemajuan iptek dengan cara yang salah seperti menggunakan internet untuk melihat gambar atau video porno.     
4.    Kurangnya pendidikan dan dasar-dasar agama yang juga kurang. Kurangnya dasar agama mengakibatkan remaja tidak tahu mengenai dosa dan akibat dari tindakan-tindakan menyimpang yang dilakukannya.
5.    Pengaruh dari teman dan lingkungan. Tak jarang para remaja melakukan tindakan menyimpang dikarenakan terpengaruh oleh teman dan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.
6.    Tidak ada tempat untuk menyalurkan hobi. Karena tidak ada tempat untuk menyalurkan hobi, tak jarang para remaja melakukan tindakan yang menyimpang karena dia tidak tahu bagaimana cara untuk menyalurkan hobinya tersebut.
7.    Banyaknya masalah yang dipendam dan tidak mampu untuk mengatasinya. Banyaknya masalah yang dipendam dapat merugikan remaja itu sendiri. Mempunyai banyak masalah akan menyebabkan remaja itu stres dan bahkan tak jarang menggunakan narkoba untuk menghilangkan masalah tersebut.